Rabu, 09 Oktober 2013

Quo Vadis UU ITE No 11 / 2008 dan turunannya

Fotonya Sosialisasi UU KIP oleh Kementerian Kominfo
Semestinya sosialisasi seperti ini UU KIP dengan APW
Ketika itu, Kami sangat gembira ketika akhirnya terbit UU ITE No 11 2008 sekitar bulan mei 2008, meskipun agak alergi ketika itu dengan pasal pasal pencemaran nama baik, penyadapan dst. Juga dijelaskan bahwa karena UU ITE ini adalah UU Payung yang sangat tergantung pada peraturan pendukung dan turunannya seperti Peraturan Pemerintah (PP), maka  menurut salah satu pasal dikatakan bahwa dalam UU ITE terdapat 8 PP dan akan selesai dua tahun setelah ditetapkan, tahun 2010.
Namun harus menunggu 4 tahun, terlambat 2 tahun hingga pada bulan Oktober 2012 keluar PP 82/ 2012.

Lagi lagi ketika itu 2012, kami cukup lega dan memberikan masukan ketika ada sosialisasi oleh Kemkominfo dimana salah satu masukan kami adalah PP 82/ 2012 masih berbentuk Peraturan/UU Payung, lagi lagi tergantung pada banyak RPM turunan agar bisa di implementasi.

Sehingga praktis sampai sekarang UU ITE yang terkait dengan pasal pasal yang membutuhkan Peraturan Turunannya menjadi sulit untuk di implementasikan dengan baik karena selalu menunggu peraturan pendukung/ pelaksana atau turunannya.
Ini yang sering disebut ketidak pastian hukum.

Nah pada salah satu pasal PP 82/ 2012 ditulis bahwa pendaftaran PP PSTE ini deadline satu tahun sejak ditetapkan artinya bulan ini Oktober 2013. Apakah pembuat PP 82/ 2012 ini aware dan sanggup memenuhi janji deadline Oktober 2013 (bulan ini, sekarang ?).

Lagi lagi RPM Tata Cara Pendaftarannya hingga detik ini belum di relis artinya bagaimana bisa melakukan pendaftaran yang deadline nya Oktober 2013 sedangkan peraturan tata cara pendaftarannya belum terbit ?

Setelah kami berusaha mencari kesana kemari...akhirnya kami bisa mendapatkan rancangan entah resmi atau tidak dari sebuah NGO luar negeri... (yang tentu tidak dapat kami beritahu siapa ?)

Anyway, sepertinya PP 82/2012 ini harus di amandemen agar pendaftaran diundur (posponed) kalau tidak semua penyelenggara sistem elektronik (untuk pelayanan publik) di Indonesia nyaris melanggar hukum, karena harus mendaftar sebelum deadline Oktober 2013 padahal peraturan pendukung tata caranya belum ada ??

Demikian dulu tanggapan kami terhadap UU ITE, PP 82/ 2012 yang berisi peraturan pendaftaran penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik.
Semoga email kami ini ditanggapi oleh teman teman yang membuat RPM Tata Cara Pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik untuk Pelayanan Publik dan ada satu lagi RPM yang juga sudah ada.
dan yang melakukan sosialisasi baik UU, PP maupun PM nya.

Selasa, 03 September 2013

Quo Vadis PLIK Moratorium ? Que Sera Sera 2014 2015

Diskusi PLIK dan MPLIK di FB ? Apakah memang perlu dihentikan atau diperbaiki ?

http://www.merdeka.com/teknologi/ini-kesulitan-pengusaha-membangun-plik-di-daerah.html

PLIK, MPLIK, Wardes, Telecenter, Warnet, Internet Cafe... semuanya sama... generiknya Warnet di Korea namanya PC Bong, di Amerika Latin namanya Bario di Bakelalan (sarawak) namanya eBario dll di Kothmale sebuah gunung di SriLangka namanya (Radio )Telecenter
Pertanyaannya ? Kenapa Komisi I DPR RI @Helmi Fauzi (di Bisnis Indo 3 Sept 2013 hal 23) masih bingung kalau memang PLIK dan MPLIK menjadi warnet di perkotaan , karena yah memang generiknya Warnet... hanya mungkin karena sebuah proyek, memang biasa berbeda2 namanya. Seperti ada lagi proyek yg namanya Wardes... ada yg namanya Warung Informasi (Warsi)  ada yg Warpos, Warmasif ... ada yg namanya Warintek dst...dst... so what 's in a name kata Shakespeare jangan binun karena nama berbeda beda... bhineka tunggal ika saja :-)

Kecamatan memang bisa berkembang pesat, dimana ketika di survey masih sepi dan terpencil, tapi karena pemekaran misalnya atau urbanisasi atau ada jalan baru masuk desa, bisa saja desa atau kecamatan yg tadinya sepi  jadi ramai...apalagi jika infrastruktur konektivitasnya berkembang. Jadi jangan heran jika ada perubahaan drastis dilapangan karena memang maunya semua desa jadi ramai dan maju... apakah salah ?

Kalau ingin tahu sejarahnya ? PLIK dan MPLIK adalah program pemerintah jauh sebelum pak Tifatul Sembiring dan kenapa harus dihentikan sekarang padahal target WSIS Tunis 2015 (di dukung oleh alm. Syamsul Muarif 2003 Geneva dan Sofyan Djalil Tunis 2005) yang ingin dicapai semestinya mencapai desa (pemerataan jurang kota-desa/ urban-rural...sekarang baru capai kecamatan saja sudah mau diberhentikan padahal semestinya 2015 mencapai desa... weleh weleh...
Dulu juga ketika mengajukan anggaran proyek USO ini khan BP3TI khan juga bertemu dengan anggota Dewan yang terhormat bebrapa tahun yang lalu, jadi kenapa sekarang akan di moratorium ?

Jika attitude bangsa seperti ini tidak ada koordinasi dan saling kolaborasi serta mendukung proyek pembangunannya, bagaimana negara ini bisa maju ?

Komentar utk berita:
  • Priyo Wibowo Kurang bergaul mungkin Pak

  • Tipa S Padan penghianat pembukaan UUD 45 tuh pak.. bukankah tugas negara adalah mencerdaskan dan mensejahterahkan rakyat? nb. rakyat itu tinggalll di desa.... hehehehehe... kan pak?
  • Hemat Dwi Nuryanto Sebaiknya dananya utk gratiskan internet, pusat data pendidikan dan konten pembelajaran disekolah-sekolah ataubutknprlajar saja pak ... akses utk masyarakat umum komersial saja dan lagian dudah sangat murah ...
  • Tutut Dwitoto biar di tender ulang tho tender PLIK... biar dapat cipratan rejeki... mosok dari swasta cuma jastrindo dinamika dan Sarana Insan Muda Selaras

    • Eddy Thoyib Di tunda atau tepatnya di moratorium atas instruksi dpr ri komisi 1 karena mereka mengendus ada yg gak beres di dalam pelaksanaan proyek plik dan mplik . . Bener gaknya hanya Tuhan. .santoso serad . . Berry dan last but not least pak rudi rusdiah yg tau . . .haha kalo bener ada kecurangan dan manipulasi kita doakan saja agar mereka c3pat c3pat di gulung oleh kpk . .kasian uang rakyat lewat operator telco dipergunakan dengan tidak baik . . .apalagi bila untuk memperkaya diri dan bermewah mewah di unit kerja pengelolanya . . .mudah mudahan saja kagak . . . Tapi kalo terbukti weleh weleh tsunaminya kemana mana nanti . .termasuk dewasnya . .laa mereka yg ngawasi kok jebol misalnya . . .amit amit ketok meja tiga kali . . . .
    • Rudi Rusdiah @Priyo Wibowo iya pak..biasanya mau siap2 kampanye pak... jadi perlu isu isu baru ... ingat bad news is good news... weleh weleh... semoga proyek pembangunan seperti ini tidak di politisir... kalau ada yg salah yah dihukum atau diperbaiki jika masih bisa... bukan lumbungnya dihancurkan... ntar jadi kaya di mesir, irak, libia, afghan ha3x... hancur lebur... ..semoga tidak deh

    • Rudi Rusdiah  @Hemat Dwi.. di sebuah pertemuan dunia...saya tentang pengratisan warnet, wardes, telecenter pak. Pertama, masalahnya bukan uang sebetulnya karena harga harus affordable..terjangkau dan murah. Kedua, kalau digratiskan tidak ada rasa tanggung jawab serta disiplin bahwa resources ini sangat strategis dan berharga mahal demi development.
      Ketiga, ini adalah program pembangunan wiraswasta lokal... usaha kecil dan mikro pemilik warnet yang harus sustainable (berkelanjutan) meskipun setelah proyeknya selesi..wardesnya harus jalan terus... jadi jangan gratis...mereka tidak punya pendapatan pak... dan agar sustainable beyond 2015...... 
      • Rudi Rusdiah Eddy Thoyib di tunda... dimoratorium... mana mungkin pak... karena proyek/tender sudah jalan dan instalasi sudah 100% pakai uang bank dan private sektor yg harus dibayar kembali, bahkan bukan uang negara ...masalahnya khan di maintenance...
        Jika ada t
        ikusnya yah tikusnya dibasmi... bukan lumbungnya di moratorium... bisa gagal WSIS Tunis komitmen yang kita buat 2005 dan deklarasi yang pernah kita buat 2003 serta komitmen seluruh bangsa didunia di NewYork untuk mengentaskan kemiskinan program MDG Millenium dev goal... tahukah teman2... ini semua ada kaitannya dengan WSIS, MDG deklrasi tahun 2000 di New York?
      • Hemat Dwi Nuryanto Yang gratis hanya disekolah pak Rudi Rusdiah ... selain sekolah affordable ... anggaran uso untuk gratiskan akses ... anggaran bos untuk gratiskan tablet ... agar uang negara tidak habis untuk cetak buku ... begitu pelajar sudah lulus atau dirumah pakai internet berbayar ... tapi dia sudah terampil memanfaatkan internet untuk hal2 yg berguna ... bukan utk buka situs yg ndak2 dan main game saja ...
      • Rudi Rusdiah Tipa S Padan betul pak bisa saja dikaitkan dengan HAM terutama hak masyarakat perdesaan. Jika ada penyelewengan memang juga pelanggaran HAM...tapi jika dimoratorium atau di batalkan juga pelanggaran HAM... karena ini adalah proyek pembangunan terkait MDG 2015... banyak yg ngak sadar kaitannya wardes, internet dan kemiskinan serta pendidikan dll (lihat target MDG (NY: 2000) dan sandingkan dng Target WSIS (Geneva: 2003)

      • Rudi Rusdiah Hemat Dwi Nuryanto sebetulnya yg dibutuhkan murid sekolah itu tablet atau netbook murah ?
        Kalau tablet bagus untuk akses Internet, baca buku,main game... tapi tidak bisa atau tidak praktis untuk mengetik cepat, data entry... bikin pekerjaan rumah, mest
        inya pakai netbook..itulah sebabnya kedepan Intel bikin trend baru...'2 in 1' beli netbook bisa juga fungsi tablet atau sebaliknya...sayang kalau produk baru masih mahal.
        • Rudi Rusdiah Tutut Dwitoto setuju pak... masak cuma 4L...lu lagi lu lagi... kenapa ngak langsung kerjasama dng UKM wardes, warnet, asosiasi dst... itu dari dulu sudah diperjuangkan...tapi yah akhirnya keputusannya seperti itu... hasilnya yah apa adanya seperti sekarang yg terjadi ? entah bagaimana kedepan nya... Itulah sebabnya kita hanya subcon pak... ngak bisa ikut tender langsung
        • Rudi Rusdiah Eddy Thoyib memang proyek ukm generik wardes, plik, mplik sasaran empuk untuk dicari masalahnya... karena memang rumit sekali. kenapa ?
          pertama, bukan hanya seperti proyek infrastruktur bangun tower, pasang peralatan dan di implementasi, maintenan sele
          sai... jadi aspek teknologi.
          kedua, untuk wardes, plik, mplik harus membedayakan mitra lokal, harus memilih mitra lokal yang jujur dan punya commitment.. ini semua sudah bukan aspek teknologi tapi sosial...dan sering politis jika pemda ikut campur... memilih mitra lokalnya misalnya.

          Itulah sebabnya proyek wardes, PLIK, MPLIK sangat rumit... tingkat keberhasilannya tidak bisa tinggi..karena sangat tergantung mitra lokalnya... dan;
          ketiga..infrastruktur lainnya ambrul adul... akses jalan, akses Internet (providor telco diaerah), akses PLN listrik byar pet... menambah PeLIK suasana... jadi semestinya malah semua pihak harus bantu... bukan bikin tambah runyam ha3x Eddy Satriya Eddy Setiawan Arif Api Ardi Sutedja K. Santoso Serad apalagi yg kebetulan diluar namun merasa punya kepentingan yg politis ha3x 

          • Yl Bambang Sumaryo Hadi Masalahnya pak RR, pelik dan emplik itu jadi sarana "bancakan" doang sementara utilisasi ke masyarakatnya yang sangat membutuhkan justru nol besar ....suwer ewer ewer ewer aku lihat sendiri contohnya......nih emplik yang ditongkrongin di rumah jabatan bupati (padahal disitu sudah ada seluler 3G maupun fix line).....sementara masyarakat kec/desa terpencil disuruh gigit keyboard.....gak ada koneksi sama sekali

          • Rudi Rusdiah Yl Bambang Sumaryo Hadi itulah pak... sudah dikatakan masalahnya proyek ini sistemik... bukan cuma unsur teknologi... ada unsur politis ... ada unsur sosial ...ada unsur entrepreneurship... ada unsur apa lagi ha3x... pelatihan ukm mitra lokal... kejujuran mitra lokal.. komitmen mitra lokal hrs buka dan operasi selama 3 tahun... susah loh pak... dikota saja banyak yg tutup weleh weleh... ha3x tanya sama yg pernah bukan wartel, warnet deh
            oh tambahan... belum kalau desanya sepi salah ngak ada yg datang... kalau rame oleh komisi I DPR dikatakan loh kok ditempat rame bersaing sama warnet atau seperti warnet ha3x
            kalau desanya listriknya byarpet... kalau Internetnya dari telco nya lelet.. bisa 'mati segan hidup pun sulit" coba deh lihat masalahnya... kalau MPLIK jika jalannya rusak atau supirnya ngak punya SIM B tapi SIM A juga sulit bawa masuk desa pedalaman... terus masalah lagi pointing VSATnya... katanya mesti ahli pointing pointing cari satelit di angkasa loh.. ingat ini mobil jalan kemana mana ha3x ... tambah PeLIK deh
            Proyek ini memang PeLIK dan empelik eh perlu empathy sekali ha3x tapi treatmennya spt proyek teknologi biasa sih
          • Eddy Setiawan Pak Rudy memang tujuan yg baik lebih banyak kesulitannya jadi sebaiknya tetap optimis dan sabar.
          • Rudi Rusdiah Eddy Setiawan sudah sabar... tapi belum subur malah ada yg jadi tersangka loh pak weleh weleh... kacian deh republik ini
            kadang... kalo sudah begini... untung cuma subkon kecil2 lan...bukan kontraktor besar ha3x
            katanya orang java.. untung terus pak Eddy Thoyib Yl Bambang Sumaryo Hadi Tutut Dwitoto ...so masih bisa ber FB an ria
          • Yl Bambang Sumaryo Hadi Kesimpulan (sementara) : Good intend, Bad by design, Ugly-ly executed ....jadilah The Good, The Bad and The Ugly .......
          • Rudi Rusdiah yah Yl Bambang Sumaryo Hadi memang era WWW ... tapi yang seperti judul film 'wild wild west' ...the final frontier life in the praire ...eh diperdesaan
            Tambahan Komentar:
          • Eddy Setiawan Pengusaha yg baik harusnya mau menanggung kesulitan-kesulitan demi kebaikan di masa yad.
          • Rudi Rusdiah ha3x... Eddy Setiawan jika tidak diriwukin dan jika environment serta regulasinya kondusif pak.. serta ada kepastian hukum.
            Sekali lagi YG DIBUTUHKAN PENGUSAHA ADALAH KEPASTIAN HUKUM DAN IKLIM KONDUSIF agar bisa performed serta sustained... kalau tidak ... yah tidak bisa pak
          • Tutut Dwitoto kepastian berbisnis kalo punya beking ya gampang tho..kekeke dan tentu saja ada dananya
          • Rudi Rusdiah Tutut Dwitoto kayanya di iklim demorasi sdh ngak relevan pak... serta nambah highcost dan rumit saja ha3x mungkin dulu ketika era Orde Baru bisa
          • Tutut Dwitoto kekeke... lha temen saya buka warnet di daerah bogor aja mau bikin spanduk warnet aja harus bayar...kekeke kalo nggak mau bayar nggak boleh buka.. gimana tuh, kekeke.... nanti kalo pasang..dari ormas yg satu minta, ormas yg lain nanya, siapa yg ngasih ijin pasang...ealah
          • Rudi Rusdiah kok kebetulan teman saya juga mengalami hal yang sama pak dan lapor ke APWKomitel pak dwi... warnetnya di Bogor didatangin aparat ...diniiminta tutup..karena masalah ijin gangguan /domisili... kecuali mau nego ha3x
            saya minta teman dari teman saya
            ini tulis saja di milis APW.. atau di FB tapi kaga berani pak... takut bisnisnya nanti tambah runyam.
            ini salah satu unsur sistemik pak... yaitu oknum, birokrasi dan regulasi serta ketidak pastian hukum... weleh weleh... wild wild west memang pak... lupa saya sebutkan masalah ketidak pastian hukum dan oknum birokrasi yg punya niat lain lagi ha3x
            setuju 100% Tutut Dwitoto dan sepertinya pak Eddy Satriya Eddy Setiawan mesti bikin seminar soal ini yg kaga habis habis dibicarakan bahkan oleh Kadin dan Appindo

            Rudi Rusdiah masalah sistemik dng aparat didaerah sbb:
            1. ketika tender dimulai... oknum aparat minta agar mitra lokal nya mereka yg tentukan... setelah proyek jalan biasanya referensi seperti ini banyak gagalnya karena pilihannya tidak profesional dan sesuai krite
            ria enterpreneurship
            2. aparatnya ganti... dulu setuju ditempatkan misalnya wardes atau PLIK, MPLIK, ketika akan implementasi ditolak...karnea aparat baru ngak siap dng SDM, biaya pemeliharaan weleh weleh... ini sering loh dialami proyek...tanya deh sama operatornya ha3x
            3. yah oknum perantara.. high cost dll...

            by the way... tapi ngak semua aparat seperti ini loh... ada juga yang baik dan malah membantu suksesnya wardes... jadi case by case dan kita sebut saja oknum agar tidak ada yg tersinggung ha3x Tutut Dwitoto

          • Tutut Dwitoto oknum...oknum...kekeke.. jadi membayangkan, misal google membuka warnet di pelosok via satelite dgn listrik dari tenaga matahari, angin, microhidro, dll... gimana tuh? yg ada malah di larang..google harus berijin dulu..kekeke

          =====
          Part: II: Dampak pada MP3EI : Bottom line dari semua kisruh proyek infrastruktur seperti PLIK, MPLIK dan kasus indosat IM2 adalah ketidak pastian hukum hasilnya serta diskusi hari ini di FB dan Blog

          Bisnis Indonesia headline: Hal 1. PROGRAM MP3EI:Realisasi Proyek Cuma 14%

          Realisasi proyek dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011- 2015 ternyata baru mencapai 14,44% dari target senilai Rp4.482 triliun, padahal waktu yang tersisa tinggal 2 tahun lag

          Media Indonesia headline:
          Pengusaha Enggan Garap MP3EI.
          Pembangunan infrastruktur merupakan tugas Pemerintah. Jika tidak ada komitmen, investor tidak mau MASUK...

          Jadi percuma khan harus cape cape kirim delegasi jual MP3EI keliling dunia... masalah right here... not there ha3x Eddy Satriya Eddy Thoyib Eddy Setiawan Arif Api Tutut Dwitoto  

          ============
          Post MDG 2015 dan SDG 2030 
           
          PBB mulai berpikir kelanjutan post MDG (juga post WSIS) what is after 2015 ?
          Dinamakan SDG Sustainable Development Goal 2015- 2030, dan kita sudah sampai di ujung MDG 2000-2015 tahun depan.
          Salah satu program WSIS (utk fasilitasi MDG) yaitu Warnet masuk Desa jelas gagal ketika baru mau masuk kecamatan saja di Indonesia... artinya entah apa masukan tim MDG dan SDG kita soal ini. Namun soal Poverty alleviation, HI
          V/AID, angka kematian baji dan ibu, pendidikan...semoga jauh lebih baik... terlepas masalah yg dihadapi oleh komunitas dan industri telematika (ICT). Pertemuan membahas akhir MDG dan awal SDG ini di Majelis Umum PBB (general assembly) 25 Sept 2013 mendatang

          Info: Article Jeffri Sach persiapan General Assembly UN 25 Sept 2013 sekitar post MDG 2015 dan SDG 2030


          PBB mulai berpikir kelanjutan post MDG (juga post WSIS) what is after 2015 ?
          Dinamakan SDG Sustainable Development Goal 2015- 2030, dan kita sudah sampai di ujung MDG 2000-2015 tahun depan.
          Salah satu program WSIS (utk fasilitasi MDG) yaitu Warnet masuk Desa jelas gagal ketika baru mau masuk kecamatan saja di Indonesia... artinya entah apa masukan tim MDG dan SDG kita soal ini. Namun soal Poverty alleviation, HI
          V/AID, angka kematian baji dan ibu, pendidikan...semoga jauh lebih baik... terlepas masalah yg dihadapi oleh komunitas dan industri telematika (ICT). Pertemuan membahas akhir MDG dan awal SDG ini di Majelis Umum PBB (general assembly) 25 Sept 2013 mendatang.
          • Chairul Hasibuan likes this.
          • Hemat Dwi Nuryanto Kenapa warnet masuk desa gagal pak ? Mungkin yg dibutuhkan bukan warnet, tapi internet yg murah dan terjangkau menggunakan any device ?
          • Rudi Rusdiah Hemat Dwi Nuryanto kalo di kota benar pak masyarakat sudah punya gadgetnya, jadi tidak lagi perlu warnet..meski di beberapa turis destination tetap dibutuhkan... dan modelnya berubah misalnya snappy...itu juga warnet plus
            Kalau di desa masih butuh war
            net... itulah sebabnya WSIS promosikan Telecenter.
            gagalnya warnet didesa karena melibatkan mitra lokal, kemitraan yg tidak mudah, kewirausahaan... tidak mudah membuat sebuah usaha sustainable. Ini masalah umum dan beberapa daerah infrasturkturnya tidak menunjang akses Internetnya lelet, listriknya byar pet dan kadang akses nya saja tidak ada... jadi not economically feasible pak hemat...
          • Gede B. Mahartapa Yang dibutuhkan paket pak. Warnet plus software applicable, yg menarik oleh masyarakat desa? Cmiiw
          • Rudi Rusdiah iya Gede B. Mahartapa teorinya seperti itu harus komprehensif (hardware warnet, pelatihan warnet, opex dan buka pasar warnet/kewiraswastaan) . Membantu mitra lokal, enterprenur lokal, SME lokal perdesaan tidak lah mudah dan sangat susah... coba lihat usaha Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian sosial...dll..
            Proyek sering hanya mikirkan CAPEX... opex sering minimalis... apalagi training...dan kewirausahaan dan buka pasar dilupakan... karena memang tidak mudah dan semestinya juga bisa koordinasi dengan kementrian yang lain seperti kementerian pendidikan, ukm dan koperasi, sosial bahkan kabarnya kerjasama dengan kementerian kelautan... utk nelayan.
            Banyak sih yang bisa bikin proyek ini sukses... kalau tidak di recokin oleh masalah politik dan hukum...
          • Rudi Rusdiah bahkan dengan kementrian perdag dan kementrian pariwisata juga bagus... dengan lipi memanfaatkan riset yg ada juga bagus utk memberdayakan UKM di republik ini...
            Masalahnya klasik kalau sudah bicara Koordinasi dan Kerjasama kaga bisa ha3x